Monday 21 August 2017

Karya Tulis Ilmiah : Apa Itu Bullying?

Apa itu Bullying


Disini kita akan membahas soal bullying yang sering terjadi di sekitar kita.

      Di pengalaman saya saat saya masih duduk di sekolah menengah pertama (SMP) saya juga pernah mengalami apa itu bullying. Bahkan saya baru tahu yang nama bulliying begitu buruknya prilaku yang terpikirkan oleh saya , ternyata sejak sayasekolah menengah pertama saya di bully dengan teman sekelas saya. Saya dibuat lelucon , saya di tipu , juga jarang di pukul . tetapi saya berusaha untuk tidak membalas dendam, karena saya di lindungi oleh guru guru saya, maka saya merasa tenang karena teman yang membully saya di awasi oleh guru guru saya . Itulah dari pengalaman saya, jadi untuk yang terbully janganlah menyerah untuk bersabar dan kalau bisa ajukan kepada orang di sekitar kita .

Sebenarnya Apa yang dimaksud dengan bullying? Apa saja bentuk-bentuk bullying itu? Dimana tempat bullying bisa terjadi? Dan apa saja dampak-dampaknya???
Bullying adalah Bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu orang lain atau korban yang lebih lemah darinya. Bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun psokologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta dilakukan secara berulang dan terus menerus.


Bentuk-bentuk bullying antara lain seperti berikut :

Bullying FISIK.
Contohnya memukul, menjegal, mendorong, meninju, menghancurkan barang orang lain, mengancam secara fisik, memelototi, dan mencuri barang.
Bullying PSIKOLOGIS.
Contohnya menyebarkan gosip, mengancam, gurauan yang mengolok-olok, secara sengaja mengisolasi seseorang, mendorong orang lain untuk mengasingkan seseorang secara sosial, dan menghancurkan reputasi seseorang.
Bullying VERBA.
Contohnya menghina, menyindir, meneriaki dengan kasar, memanggil dengan julukan, keluarga, kecacatan, dan ketidakmampuan (Contoh : "Eh ada sih pincang lewat").


Bullying  bisa terjadi di tempat-tempat berikut ini :
Terjadi pada pada situasi dimana pengawasan yang kurang dari orang dewasa, seperti di kamar mandi sekolah, jalan masuk kelas, dan tempat bermain.
Sering terjadi di tempat bermain daripada di kelas.
Interaksiagresif (baik secara fisik maupun verbal) muncul setiap 24 menit di tempat bermain, sedangkan di dalam kelas kemunculannya sekali setiap 37 menit.
Tempat bermain yang biasanya tidak di awasi oleh guru atau orang dewasa, juga sulit di deteksi karena tingginya aktivitas bermain anak-anak di lapangan dan sering di kira sebagai salah satu bentuk permainan anak-anak misalnya permainan gulat di dalam kelas.



Dampak bullying secaraumum :

1.    Pelaku
Bullying yang terjadi pada tingkat SD dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan pada jenjang pendidikan berikutnya.
Pelaku cenderung berperilaku agresif dan terlibat dalam geng serta aktivitas kenakalan lainnya.
Pelaku rentan terlibat dalam kasus kriminal menginjak usia remaja.

2.   Korban
Memiliki masalah emosi, akademik, dan perilaku jangka panjang.
Cenderung memiliki harga diri yang rendah, lebih merasa tertekan, suka menyendiri, cemas, dan tidak aman.
Bullying menimbulkan berbagai masalah yang berhubungan dengan sekolah seperti tidak suka terhadap sekolah, membolos, dan drop out
.
3.   Saksi
Mengalami perasaan yang tidak menyenangkan dan mengalami tekanan psikologis yang berat.




Merasa terancam dan ketakutan akan menjadi korban selanjutnya.
Dapat mengalami prestasi yang rendah di kelas karena perhatian masih terfokus pada bagaimana cara menghindari menjadi target bullying daripada tugas akademik.
Apa saja yang dapat dilakukan oleh para guru untuk menangani kasus bullying di sekolah?
Identifikasi perilaku bullying sejak dini.
Fasilitas diskusi kelompok dengan siswa dan orang tua untuk membahas bullying.
Capai konsensus bersama mengenai bullying dan waktu yang tepat untuk mengintervensi.
Guru memberikan contoh bagi siswa untuk selalu berperilaku positif.
Meningkatkan pengawasan terhadap siswa, terutama di tempat bermain.
Memanajemen kelas dengan menciptakan iklim kelas yang bersahabat, pengaturan tempat duduk siswa, dan penggunaan media relaksasi di kelas

Membuat peratuan anti bullying di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama dengan siswa dan orang tua.Peraturan anti bullying mengenai perilaku yang pantas untuk ditunjukkan siswa di sekolah.Jumlah aturan tidak terlalu banyak dan dinyatakan dalam bentuk kalimat positif, misalnya "Perlakukan semua orang dengan baik dan hormat", "Usahakan agar semua orang merasaamandannyaman", serta "Tolong menolong adalah hal terpuji untuk dilakukan".

Oke... sampai di sini dulu,kita bahas lagi masalah bullying ini dengan lebih mendalam.


Terimakasih

0 comments:

Post a Comment