Disini kita akan membahas soal bullying
yang sering terjadi di sekitar kita.
Di
pengalaman saya saat saya masih duduk di sekolah menengah pertama (SMP)
saya juga pernah mengalami apa itu bullying. Bahkan saya baru tahu yang nama
bulliying begitu buruknya prilaku yang terpikirkan oleh saya , ternyata sejak
sayasekolah menengah pertama saya di bully dengan teman sekelas saya. Saya
dibuat lelucon , saya di tipu , juga jarang di pukul . tetapi saya berusaha
untuk tidak membalas dendam, karena saya di lindungi oleh guru guru saya, maka
saya merasa tenang karena teman yang membully saya di awasi oleh guru guru saya
. Itulah dari pengalaman saya, jadi untuk yang
terbully janganlah menyerah untuk bersabar dan kalau bisa ajukan kepada orang
di sekitar kita .
Sebenarnya Apa yang
dimaksud dengan bullying? Apa saja bentuk-bentuk
bullying itu? Dimana tempat bullying bisa terjadi?
Dan apa saja dampak-dampaknya???
Bullying adalah Bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku
yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu
orang lain atau korban yang
lebih lemah darinya. Bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok
orang mengganggu atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun psokologis,
mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta dilakukan secara berulang dan terus menerus.
Bentuk-bentuk bullying antara lain seperti berikut :
Bullying
FISIK.
Contohnya memukul,
menjegal, mendorong, meninju, menghancurkan barang orang
lain, mengancam secara fisik,
memelototi, dan mencuri barang.
Bullying
PSIKOLOGIS.
Contohnya menyebarkan gosip,
mengancam, gurauan yang mengolok-olok, secara sengaja mengisolasi seseorang,
mendorong orang lain untuk mengasingkan seseorang secara sosial, dan menghancurkan reputasi seseorang.
Bullying
VERBA.
Contohnya menghina,
menyindir, meneriaki dengan kasar,
memanggil dengan julukan,
keluarga, kecacatan, dan ketidakmampuan (Contoh : "Eh ada sih pincang lewat").
Bullying bisa terjadi di tempat-tempat berikut ini :
Terjadi pada pada situasi
dimana pengawasan yang kurang dari
orang dewasa, seperti di kamar mandi sekolah,
jalan masuk kelas, dan tempat bermain.
Sering terjadi di
tempat bermain daripada di
kelas.
Interaksiagresif
(baik secara fisik maupun
verbal) muncul setiap 24 menit di tempat bermain,
sedangkan di dalam kelas kemunculannya sekali setiap
37 menit.
Tempat bermain yang
biasanya tidak di awasi oleh
guru atau orang dewasa, juga sulit di deteksi karena tingginya aktivitas bermain anak-anak
di lapangan dan sering di kira sebagai salah satu bentuk permainan anak-anak misalnya permainan gulat di dalam kelas.
Dampak bullying secaraumum :
1.
Pelaku
Bullying yang terjadi pada tingkat
SD dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan pada jenjang pendidikan berikutnya.
Pelaku cenderung berperilaku agresif dan terlibat dalam geng serta aktivitas kenakalan lainnya.
Pelaku rentan terlibat dalam kasus kriminal menginjak usia remaja.
2.
Korban
Memiliki masalah emosi,
akademik, dan perilaku jangka panjang.
Cenderung memiliki harga diri
yang rendah, lebih merasa tertekan,
suka menyendiri, cemas, dan tidak aman.
Bullying menimbulkan berbagai masalah
yang berhubungan dengan sekolah seperti tidak suka terhadap sekolah,
membolos, dan drop out
.
3.
Saksi
Mengalami perasaan yang
tidak menyenangkan dan mengalami tekanan psikologis
yang berat.
Merasa terancam dan ketakutan akan menjadi korban selanjutnya.
Dapat mengalami prestasi
yang rendah di kelas karena perhatian masih terfokus pada bagaimana cara menghindari menjadi
target bullying daripada tugas akademik.
Apa saja
yang dapat dilakukan oleh para
guru untuk menangani kasus bullying
di sekolah?
Identifikasi perilaku
bullying sejak dini.
Fasilitas diskusi kelompok dengan siswa dan
orang tua untuk membahas
bullying.
Capai konsensus bersama mengenai
bullying dan waktu yang tepat untuk mengintervensi.
Guru
memberikan contoh bagi siswa untuk selalu berperilaku positif.
Meningkatkan pengawasan terhadap siswa,
terutama di tempat bermain.
Memanajemen kelas dengan menciptakan iklim kelas
yang bersahabat, pengaturan tempat duduk siswa,
dan penggunaan media relaksasi di kelas
Membuat peratuan anti
bullying di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama dengan siswa dan
orang tua.Peraturan anti bullying mengenai perilaku yang
pantas untuk ditunjukkan siswa
di sekolah.Jumlah aturan tidak terlalu banyak dan dinyatakan dalam bentuk kalimat positif,
misalnya "Perlakukan semua
orang dengan baik dan hormat",
"Usahakan agar semua orang merasaamandannyaman", serta "Tolong menolong adalah hal terpuji untuk dilakukan".
Oke...
sampai di sini dulu,kita bahas lagi masalah
bullying ini dengan lebih mendalam.
0 comments:
Post a Comment